Kamis, 20 Januari 2011

The last day

The last day! Chap 1

Author : AiNaLuvy

Genre : Romance/Angst

Warning : Pair slash, gaje, typo(s), second pov.

Special fic for My Otouto, Reita Retsuya.

_oOo_

Musim semi yang ditunggu-tunggu banyak orang akhirnya telah tiba. Memasuki awal bulan Maret, langit tampak biru jernih. Beraneka ragam bunga seperti, Sakura, Azalea, Anyelir, Krisan, Sumire dan Yamabuki mulai bermekaran.

Meski di awal bulan cuaca masih terasa dingin dengan beberapa daerah di utara masih tertutup salju, tapi daun-daun pepohonan sudah mulai tumbuh dan hewan-hewan kecil seperti burung sudah mulai keluar dari sarangnya.

Kau berjalan perlahan menyusuri jalanan di taman kota. Setelah menyelesaikan jadwal kuliahmu yang lumayan padat, kau memang memutuskan untuk sedikit bersantai dengan berjalan-jalan.

Kau tatap dua buah plamflet yang kau pegang di tangan kirimu, dua buah pamflet yang kau dapat dari teman sekelasmu tadi benar-benar menarik minatmu.

Dua buah pamflet itu berisi tentang festival musim semi yang biasa digelar penduduk Jepang. Wajar saja, sebagai mahasiswa baru di Jepang, kau masih sangat asing dengan festival-festival seperti itu.

Dua festival yang tertera dalam pamflet itu adalah dua festival terkenal. Diadakan di dua tempat berbeda dan waktu yang berbeda pula.

Yang pertama adalah festival Hina Matsuri dan Omizutori Matsuri yang akan diadakan setiap tanggal duabelas Maret di Kuil Todai Nara.

Yang kedua adalah pertunjukan Kinryuu no Mai yang diadakan tanggal delapanbelas Maret di Kuil Senso di Tokyo. Pertunjukan ini melibatkan kurang lebih seratus orang penari dan pembawa naga yang diiringi dengan alunan musik tradisional Shamisen dan Taiko.

'Budaya Jepang memang menarik,' pikirmu dalam hati.

Kau terus berjalan santai sambil mengamati sekelilingmu. Bangku-bangku taman penuh dengan remaja-remaja yang asyik ngobrol. Ada yang berduaan dengan kekasih, ada yang bergerombol ramai-ramai, ada juga yang sendirian sepertimu.
Selain teman-teman sekelasmu di Universitas TODAI, kau memang belum mempunyai banyak teman. Untuk apa-apa saja kau masih mengandalkan bantuan sahabatmu sejak kecil, Vino, yang nota bene sudah hampir dua tahun tinggal di Jepang.

Kau dan Vino tinggal bersebelahan di SoLo. Kota budaya di Jawa Tengah. Meski Vino lebih tua dua tahun di atasmu, tapi kalian sangat kompak. Dari kecil selalu bersama, mulai dari sekolah, bermain, les, eskul sampai klub yang kalian ikuti pun sama. Bahkan nama kalian pun tak jauh berbeda jika diucapkan, Vino dan Figo.

Ah, membicarakan Vino, kau jadi ingat, kau ada janji untuk menraktirnya makan sebagai balasan telah membantumu mencarikan apartment. Sebelumgnya kau juga diijinkan menumpang tinggal di apartment-nya.

"Hm... Bagaimana kalau aku ajak dia Lunch sekarang saja ya?" gumammu menimbang-nimbang.

Akhirnya, kau memutuskan untuk pergi ke apartment Vino yang hanya terletak beberapa blok saja dari taman. Dengan langkah pasti kau berjalan menuju apartment Vino sambil memikirkan, kira-kira kau akan menraktir Vino makan apa.

Sampai di depan pintu kamar apartment Vino, kau urungkan niatmu memencet bel pintu. Kau cari kunci dari dalam ranselmu. Ya, kau memang masih menyimpan kunci duplikat kamar itu meski kau sudah pindah apartment.

Tersenyum kau putar anak kunci itu. Perlahan kau buka pintu dan melangkah masuk. Jam segini, Vino biasanya tidur siang. Dia pasti terkejut melihatmu di sini.

Langkah kakimu terhenti saat kau dengar suara-suara dari arah dapur. Sepertinya, Vino tidak sendiri. Hati-hati kau langkahkan kakimu menuju dapur. Senyum di bibirmu lenyap seketika saat kau lihat pemandangan di hadapanmu.

TBC.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar